Disdagkop UM Bojonegoro Gelar 75 Operasi Pasar Murah Tekan Inflasi

Pasar Beras Murah Terus Digelar Pemkab Bojonegoro Melalui Disdagkop UM Targetkan 75 Titik Selama Setahun
Pasar Beras Murah Terus Digelar Pemkab Bojonegoro Melalui Disdagkop UM Targetkan 75 Titik Selama Setahun

Bojonegoro,- Dalam upaya mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat di masa paska pandemi, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disdagkop UM) terus menggelar Operasi Pasar Murah. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan Bulog dan pihak swasta di bidang perdagangan.

75 Titik Operasi Pasar Murah Sepanjang 2024

Kepala Disdagkop UM, Sukaemi, menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan 75 titik Operasi Pasar Murah di tahun 2024.

"Hingga saat ini, sudah 12 titik Operasi Pasar Murah yang telah dilaksanakan sejak Januari," terangnya.

Jadwal kegiatan Operasi Pasar Murah diinformasikan kepada masyarakat melalui kecamatan dan pemerintah desa setempat.

Menyediakan Beras dan Kebutuhan Pokok Lainnya

Setiap titik Operasi Pasar Murah menyediakan 2 ton beras SPHP (beras sejahtera pemerintah), serta berbagai kebutuhan pokok dan produk penting lainnya.

"Masyarakat dapat membeli maksimal 10 kilogram atau 2 sak beras isi 5 kilogram per sak dengan harga Rp 10.200 per kilogram," ungkap Sukaemi.

Meratakan Beras dan Mencegah Panic Buying

Sukaemi menegaskan bahwa Operasi Pasar Murah ini tidak hanya bertujuan untuk menjual beras, tetapi juga meratakan distribusi beras di masyarakat dan mencegah panic buying yang dapat memicu inflasi signifikan.

"Selain sebagai antisipasi pengendalian inflasi, operasi pasar ini juga untuk menjaga ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Bojonegoro. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tidak membeli beras dalam jumlah besar," pungkasnya.

Menjaga Stabilitas Harga dan Kesejahteraan Masyarakat

Disdagkop UM Bojonegoro berkomitmen untuk terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di masyarakat melalui berbagai program, termasuk Operasi Pasar Murah. Dengan demikian, diharapkan daya beli masyarakat dapat terjaga dan kesejahteraan mereka terjamin di masa paska pandemi.