Dinas Kesehatan Bojonegoro Gelar Sosialisasi TBC dan TB-RO di Radio Malowopati FM

Tuberkulosis (TBC) menjadi fokus Dinas Kesehatan Bojonegoro hingga dirasa perlu laksanakan sosialisasi lewat radio
Tuberkulosis (TBC) menjadi fokus Dinas Kesehatan Bojonegoro hingga dirasa perlu laksanakan sosialisasi lewat radio


Bojonegoro,- Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro (Dinkes Bojonegoro) melalui program siar radio SAPA! (Selamat Pagi) Malowopati FM mengadakan sosialisasi tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) dan Tuberkulosis Resistan Obat (TB-RO), Jumat (22/03). Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara penanganan TBC yang benar.

Gejala dan Pengobatan TBC

dr. Hapsari Paramitha, Sp.P., salah satu narasumber dalam program siar tersebut, menjelaskan bahwa TBC adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri mycobactorium tuberculosis. Penyakit ini mudah menular melalui udara dan gejalanya adalah batuk yang tidak sembuh selama lebih dari dua minggu.

TBC dapat diobati dengan obat-obatan yang tersedia di puskesmas. Namun, untuk TB-RO, diperlukan obat khusus lini kedua dengan dosis lebih tinggi dan waktu pengobatan yang lebih lama.

Pentingnya Mengikuti Program Pengobatan TBC

dr. Hapsari menekankan bahwa pasien TBC dapat sembuh dan sehat kembali asalkan mengikuti program penyembuhan secara rutin dan teratur. Obat TBC pun diberikan secara gratis.

Banyak pasien yang merasa sudah sehat dan berhenti minum obat sebelum program pengobatan selesai. Hal ini dapat menyebabkan resistensi obat dan memperparah penyakit. Program penyembuhan TBC membutuhkan waktu 6 bulan dan diawali dengan observasi dan pemeriksaan pasien.

Pola Hidup Sehat dan Pencegahan TBC

Pasien TBC dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat, menjaga lingkungan tetap bersih, memakai masker, dan cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.

Dinkes Bojonegoro Ajak Masyarakat Berbagi Informasi tentang TB-RO

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bojonegoro drg. Fajar Respati menambahkan bahwa dalam rangka menyambut Hari TBC Sedunia, pihaknya mengajak masyarakat untuk membagi informasi terkait TB-RO.

Pada tahun 2023, terdapat 2.210 pasien TBC di Bojonegoro. Hingga Maret 2024, sudah ada 282 pasien baru.

"Semakin cepat menemukan pasien TBC, semakin cepat pula kita memberikan pelayanan pengobatan," ujar drg. Fajar Respati.

Program Pengobatan TBC Hingga Tuntas

Dinkes Bojonegoro terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TBC dan TB-RO melalui berbagai kegiatan sosialisasi. Masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas jika mengalami gejala TBC dan mengikuti program pengobatan dengan tuntas.

Link Berguna Untuk Informasi TBC

Website Dinkes Bojonegoro: https://dinkes.bojonegorokab.go.id/

Informasi tentang TBC: https://www.halodoc.com/kesehatan/tuberkulosis

Hari TBC Sedunia: https://dinkes.salatiga.go.id/hari-tuberkulosis-sedunia/

Pesan Penting

  • TBC adalah penyakit menular yang dapat disembuhkan.
  • Pengobatan TBC harus dilakukan secara rutin dan teratur.
  • Pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih dapat membantu mencegah TBC.
  • Masyarakat diimbau untuk berbagi informasi tentang TB-RO.

Harapan

Dengan informasi yang disampaikan melalui artikel ini, diharapkan masyarakat Bojonegoro lebih aware tentang penyakit TBC dan TB-RO, serta dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat.