-->

Ketika Penegak Hukum Datang sebagai Kawan, Bukan Hanya Sebagai Aparat

Riyanto Anggota Satreskrim Polres Blora menyerahkan paket sembako kepada warga saat baksos di Kunduran

Di Kunduran, siang itu berjalan biasa saja—tanpa upacara, tanpa keramaian. Hanya ada ketukan pelan pada pintu kayu yang sudah kusam, disambut seorang ibu paruh baya yang hidup dalam kesederhanaan. Saat tas berisi beras dan gula berpindah ke pelukannya, ia memegangnya erat seolah memegang sedikit ketenangan.

“Alhamdulillah, Pak…” ucapnya lirih. Bukan karena isinya melimpah, tapi karena ada yang datang, ada yang peduli.

Para anggota Reskrim itu, yang sehari-hari berkutat pada laporan, saksi, barang bukti, dan ritme tak bertepi, memilih menepi sejenak. Mereka mengetuk pintu-pintu rumah warga bukan untuk menegur, bukan untuk mencari, tetapi untuk menyapa. Senyum kecil yang muncul dari wajah-wajah yang ditemui—sekilas, sederhana—tapi cukup untuk menghangatkan siang yang tadinya datar.

Mungkin inilah cara Reserse mengisi usia ke-78 mereka, dengan kembali mengingat bahwa di balik perkara dan berkas yang panjang, ada manusia yang memerlukan sentuhan manusiawi.

Kasatreskrim Polres Blora, AKP Zaenul Arifin, S.H., M.H., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar peringatan, tetapi refleksi.

“Kami ingin hadir bukan hanya sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga sebagai saudara. Di Hari Jadi Reserse ke-78 ini, kami ingin menunjukkan bahwa pelayanan kami tidak hanya berhenti pada penegakan hukum. Ada sisi kemanusiaan yang harus selalu kami jaga,” ujar AKP Zaenul.

Ia menambahkan bahwa bantuan seperti beras, gula, mie instan, dan minyak goreng hanyalah simbol. Yang utama adalah kehadiran dan kepedulian.