Rapat Evaluasi dan Konsolidasi APTRI Blora, Harapan Baru untuk Petani Tebu
Blora,- Pengurus Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora belum lama ini kembali menggelar rapat evaluasi dan konsolidasi di ruang pertemuan kuliner Soto Kletuk Blora. Rapat ini menjadi momentum penting untuk membahas hasil audiensi dan silaturahmi yang telah dilakukan oleh pengurus APTRI Blora serta membicarakan rencana pengembangan lahan tebu seluas 100 hektar.
Fokus Pembahasan Rapat
Ketua APTRI Blora, Sunoto, menjelaskan bahwa rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi langkah-langkah yang telah diambil serta membahas harapan dari hasil audiensi dengan berbagai pihak. “Kegiatan ini fokus untuk membahas hasil dan harapan dari berbagai audiensi serta silaturahmi yang telah dilaksanakan oleh pengurus APTRI Blora,” ujar Sunoto.
Dukungan dari Bupati Blora
Sunoto menegaskan bahwa langkah dan kiprah APTRI Blora didukung penuh oleh Bupati Blora, Arief Rohman. “Langkah yang kami lakukan berkat dukungan, bantuan, dan motivasi dari Bapak Bupati Blora Arief Rohman. Bahkan beliau berkenan mendampingi secara pribadi untuk beraudiensi dua kali berturut-turut ke Dirut Bulog Jakarta,” kata Sunoto.
Hasil dari audiensi ini telah berdampak positif terhadap kenaikan harga tebu petani masa giling 2024 di GMM Bulog. Selain itu, APTRI Blora juga mendapatkan CSR dari Dirut Bulog Jakarta yang diharapkan akan meningkatkan kinerja manajemen PT GMM Bulog.
Pertemuan Bersejarah dengan Tokoh Peduli Petani Tebu
Semangat APTRI Blora semakin bangkit setelah pertemuan bersejarah dengan tiga tokoh penting yang memiliki kepedulian tinggi terhadap petani tebu di Blora. Mereka adalah Letjen Purnawirawan Bibit Waluyo, mantan Gubernur Jawa Tengah, Lie Kamajaya, mantan Dirut PT GMM, dan Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, MS, mantan Dirut Bulog.
Pengembangan Varietas Tebu Unggul
Anton Sudibyo, Sekretaris APTRI, menekankan pentingnya kebersamaan dan sinergi antar pengurus APTRI dalam menghadapi tantangan. Ia juga memperkenalkan varietas tebu unggul baru dari Thailand yang diberi nama Varietas Tebu "Mustika A" untuk meningkatkan produksi dan rendemen tebu di Blora.
Harapan Petani Tebu Blora
Wahyuningsih, mantan Kepala Tanaman Pabrik Gula GMM, menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan lahan tebu seluas 100 hektar. Ia berharap petani tebu Blora tetap guyub rukun dan dapat mewujudkan mimpi indah tentang terminal kemakmuran dan kesejahteraan di Bumi Samin.