Blogger Kawasan Cepu Raya Terbitkan E-Book Satir “Nyanyian Setangkai Padi”
Blora, 15 Juni 2025 — Dari belantara pepohonan jati di lereng Pakis, lahir sebuah suara lirih yang tajam “Nyanyian Setangkai Padi”, sebuah novel satir yang memotret dinamika kekuasaan dan kebijakan pertanian dari sudut pandang petani marjinal. Novel ini menjadi bagian pertama dari seri Kemelut Kabupaten Wisaya, diterbitkan secara independen oleh komunitas Blogger Kawasan Cepu Raya.
Ditulis oleh Heri Ireng, seorang petani pesanggem yang sehari-hari hidup dan berjuang di pinggiran hutan Giyanti, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora — novel ini tak sebatas fiksi semata, tapi juga hasil kontemplasi sosial-politik dari bawah pohon Ploso, di sela gemerisik angin dan riuh burung di hutan jati.
📘 Tentang Novel Ini
Nyanyian Setangkai Padi” bukan roman cinta, bukan pula dongeng tentang panen melimpah.Ini adalah lagu sunyi para petani yang tanahnya diklaim “organik”, tapi hidupnya masih penuh ironi.
Ini adalah satire yang menyentil wajah kekuasaan yang terlalu percaya pada laporan PowerPoint.
Dengan total 51 halaman isi (ukuran A5) dan 62 halaman termasuk cover, e-book ini sengaja dikemas ringan, hanya di bawah 2 MB, agar mudah diakses, dibaca, dan dibagikan oleh siapa saja — bahkan dari pelosok dengan jaringan pas-pasan.
🖋️ Tentang Penulis
Heri Ireng, lahir dan hidup sebagai petani pesanggem. Ia bukan alumni kampus ternama, tapi sekolah hidup di kebun, ladang, dan perbincangan senyap dengan alam. Novel ini merupakan buah dari perenungan panjang tentang kekhawatiran apa yang akan terjadi jika kekuasaan lebih mementingkan pencitraan daripada perbaikan nyata.
⚠️ Disclaimer
Seluruh nama, tempat, maupun kejadian dalam novel ini adalah fiktif belaka.
Jika terdapat kesamaan dengan tokoh, lembaga, atau peristiwa nyata, itu murni kebetulan yang tidak disengaja.
Novel ini ditulis sebagai langkah antisipatif — agar kejadian-kejadian buruk yang tersurat di dalamnya tidak benar-benar terjadi di dunia nyata, apalagi di bumi Indonesia.
Alih-alih menunjuk jari, buku ini mengajak kita semua bercermin dan memperbaiki langkah kita sehari-hari.
📥 Unduh dan Baca Sekarang
E-book “Nyanyian Setangkai Padi” sudah bisa diunduh melalui kanal resmi Blogger Kawasan Cepu Raya, pada link di bawah ini.
https://drive.google.com/file/d/1aMChKkt0q1m3Vl1PDVgJEgJ7BpvOG9NQ/view?usp=drive_link
Segera baca, sebarkan, dan diskusikan.
Karena di balik setangkai padi yang diam, ada ribuan suara yang selama ini hanya dianggap gema angin.
“Kami hanya rakyat. Tapi bukan berarti kami harus selalu diam.”
— Heri Ireng