Api Sumur Minyak Ilegal Blora Padam, Tapi Benarkah, Dipadamkan?
Api Padam di Gandu, Rakyat Lega
Tim gabungan dari Polri, TNI, Pertamina, BPBD, Satpol PP, PPSDM, dan sukarelawan akhirnya berhasil memadamkan kebakaran sumur minyak tradisional di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora.
Api yang menyala sejak Minggu, 17 Agustus 2025 itu baru bisa benar-benar padam pada Sabtu sore, 23 Agustus 2025, sekitar pukul 18.05 WIB.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, langsung angkat topi untuk kerja keras semua pihak.
“Saya sangat mengapresiasi dan bersyukur atas usaha serta sinergi luar biasa dari semua tim, termasuk para relawan. Berkat kekompakan dan kerja sama yang solid, api akhirnya bisa dipadamkan dan tidak meluas,” ujar AKBP Wawan.
Api Benar-Benar Dipadamkan, atau Tekanan Gas Sudah Habis?
Nah, di sinilah publik perlu mikir kritis. Secara teknis, kebakaran sumur minyak ilegal kayak di Gandu ini nggak gampang dimatikan. Apinya akan terus nyala selama masih ada suplai gas/minyak dari dalam tanah. Jadi ada dua kemungkinan, yaitu :
-
Dipadamkan tim dengan strategi gabungan – Pendinginan area, penyemprotan air besar-besaran, terus menutup sumber api pakai material padat.
-
Padam sendiri karena reservoir melemah – Bahasa gampangnya, gas dan minyak udah habis tekanannya, jadi apinya mati kayak flare yang kehabisan bahan bakar.
Kalau lihat pengalaman di kasus-kasus serupa, seringnya faktor alam ini yang bikin api berhenti. Artinya, tim memang berjibaku mencegah api merembet, tapi “sumber api” padam karena cadangan di dalam sumur udah kempes.
Empat Nyawa Sudah Jadi Korban
Meski api akhirnya padam, ada luka yang nggak bisa hilang! Empat orang sudah jadi korban jiwa. Tragisnya, mereka seperti tumbal yang harus dibayar ke Dewa Uang dari praktik tambang minyak ilegal ini.
Bagi masyarakat awam, kabar api padam jelas melegakan. Tapi buat keluarga korban, apa arti semua ini kalau sudah kehilangan orang tersayang?
Jangan Terlalu Cepat Lupa
Kita perlu sadar, tragedi Gandu ini bukan pertama kali. Di Blora dan Cepu, sumur tua dan tambang ilegal udah jadi cerita panjang, antara ekonomi rakyat kecil, pengusaha pengepul, sampai risiko kebakaran yang selalu menghantui.
Api memang padam, tapi persoalan nggak ikut padam, apa itu?
-
Regulasi lemah → siapa yang tanggung jawab soal sumur-sumur ilegal ini?
-
Aspek keselamatan nihil → nggak ada standar K3, nggak ada alat pengaman.
-
Motif ekonomi → rakyat terdesak cari nafkah, tapi akhirnya malah mempertaruhkan nyawa.
Api Padam, Masalah Belum Masih Membara
Jadi, wajar kalau publik lega api Gandu akhirnya padam. Tapi kita juga harus jujur! Apakah benar dipadamkan dengan “kekuatan tim”, atau sekadar alam yang bekerja karena tekanan reservoir habis?
Satu hal yang pasti! Empat korban nggak akan kembali. Semoga ini jadi tamparan keras bagi semua pihak bahwa tambang minyak ilegal itu bukan sekadar urusan ekonomi, tapi juga taruhan nyawa.