-->

Lomba Baca Berita DWP Dinkominfo Blora Jadi Gerbang Masuk Tren Konten Kreatif dan Podcasting

Peserta lomba membaca berita DWP Dinkominfo Blora tampil di depan juri.

Blora, Lomba membaca berita yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora, Selasa (25/11/2025), tak hanya menjadi ajang memperkuat budaya literasi, tetapi juga menjadi pintu masuk ibu-ibu DWP ke dunia konten kreatif, khususnya podcasting, yang saat ini semakin populer.

Ketua DWP Dinkominfo Blora, Eka Witarsih Pratikto Nugroho, menyebut bahwa membaca berita bukan hanya soal vokal dan kejelasan pelafalan, tetapi juga keterampilan komunikasi yang kini menjadi fondasi banyak jenis konten digital.

“Tema kita literasi, tapi literasi sekarang bentuknya luas. Membaca berita ini melatih kemampuan bicara, intonasi, dan percaya diri. Semua itu relevan dengan tren konten kreatif, termasuk podcast,” ungkapnya.

 


Baca Berita, Keterampilan Lama yang Jadi Relevan di Era Baru

Di tengah maraknya konten visual dan audio di media sosial, kemampuan membawakan informasi secara runtut, jernih, dan enak didengar menjadi modal penting. Lomba ini—yang awalnya disusun sebagai bagian dari peringatan HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan—secara tidak langsung menjembatani peserta dengan keterampilan yang sedang naik daun, yaitu public speaking digital.

Kepala Dinas Kominfo Blora, Pratikto Nugroho, bahkan secara eksplisit menghubungkan hasil lomba dengan kesempatan tampil di ruang kreatif yang lebih luas.

“Tentu saja sangat mendukung upaya literasi yang diinisiasi DWP. Para juara nanti akan kita berikan kesempatan mengisi acara podcast di LPPL Radio Gagak Rimang dan menjadi reporter berita,” tegasnya.

Langkah ini sekaligus memperlihatkan bagaimana pemerintah daerah mulai membuka ruang partisipasi publik di ranah konten digital, bukan hanya bagi anak muda, tetapi juga bagi komunitas ibu-ibu DWP yang selama ini jarang tersorot dalam ekosistem kreatif.


Tegang, Gugup, Tapi Jadi Pengalaman Pertama Menyentuh Dunia Penyiaran

Meski banyak peserta yang tampak gugup dan terburu-buru saat membaca naskah berita, atmosfer lomba terasa hidup. Mereka berusaha meniru gaya pembaca berita profesional, seolah tampil di studio radio atau televisi.

Tim juri—yang merupakan penyiar radio dan pengelola website berita—menilai berdasarkan tiga aspek, vokal, penguasaan materi, dan penampilan.

Kasiyanto, salah satu juri, menilai bahwa keberanian peserta adalah kunci yang membuat lomba ini jauh lebih dari sekadar kompetisi internal.

“Ibu-ibu DWP ini luar biasa. Semangatnya tinggi. Semoga bisa menginspirasi DWP di OPD lain. Ini bukti bahwa literasi tidak berhenti di membaca buku, tetapi juga ke kemampuan tampil dan bercerita,” ujarnya.

Di akhir penjurian, enam pemenang diumumkan bahwa,

  1. Juara I, Ewa (staf Dinkominfo)

  2. Juara II, Bu Tedi (istri Sekdin Kominfo)

  3. Juara III, Vinna (staf Dinkominfo)

  4. Harapan I, Bu Mijan

  5. Harapan II, Bu Budi

  6. Harapan III, Nia

Mereka inilah nantinya yang diproyeksikan melangkah ke level berikutnya, mengisi podcast, menjadi pengisi suara, sekaligus memperkenalkan wajah baru literasi digital yang tumbuh dari komunitas lokal.


Lomba Ini Bukan Akhir, Tapi Awal

Dengan tren konten kreatif—mulai podcast, voice-over, hingga storytelling digital—yang semakin berkembang, lomba membaca berita semacam ini berpotensi menjadi inkubator bakat baru.

Alih-alih hanya berhenti pada kegiatan seremonial, para pemenang akan benar-benar mendapat panggung. Dan dari situ, bukan tidak mungkin lahir “suara-suara baru” dari Blora yang memperkaya ekosistem media lokal.