-->

Ekonomi Syariah Blora, Harapan Baru bagi UMKM Setelah Hadirnya KCPS Bank Jateng

Bupati Blora Arief Rohman memberikan pesan kepada Kepala BPD Capem Syariah

Peresmian Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) Bank Jateng Blora oleh Bupati Dr. H. Arief Rohman bukan sekadar acara seremonial. Di balik potongan bunga dan pita peresmian, tersimpan harapan besar tentang lahirnya budaya ekonomi baru di Blora yang lebih adil, transparan, dan berorientasi pada keberkahan.

Hadirnya layanan perbankan syariah ini membuka peluang baru bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang selama ini sulit mengakses modal dari perbankan konvensional.


UMKM Jadi Target Utama Ekonomi Syariah

Bupati Arief menegaskan bahwa Bank Jateng Syariah di Blora bukan hanya memperluas jaringan bisnis, tetapi juga membawa misi sosial.

“Kehadiran KCPS ini diharapkan bisa mempermudah pelaku usaha kecil mengakses pembiayaan tanpa harus terjerat bunga tinggi. Prinsip syariah itu menolong, bukan menekan,”
ujar Mas Arief, sapaan akrabnya.

Bagi banyak pelaku UMKM di Blora, sistem keuangan berbasis syariah menawarkan angin segar. Skema pembiayaan seperti mudharabah (bagi hasil) atau murabahah (jual beli) dianggap lebih manusiawi dibanding sistem kredit berbunga yang selama ini bikin banyak usaha mikro terseok di tengah jalan.


Literasi Syariah Masih Jadi PR Besar

Meski peluang terbuka lebar, tantangan terbesar justru datang dari sisi pemahaman masyarakat terhadap sistem syariah itu sendiri.

Banyak pelaku usaha kecil yang belum benar-benar paham perbedaan antara bank syariah dan konvensional. Sebagian masih mengira “bank syariah itu sama saja, cuma ganti label”.

Kepala KCPS Bank Jateng Blora (rencana bisa diisi kutipan dari pihak bank nanti, Mas Heri) menyebut pihaknya akan aktif melakukan edukasi dan pendampingan agar masyarakat makin paham prinsip bagi hasil dan nilai keadilan dalam transaksi syariah.

“Kuncinya ada pada literasi. Kalau masyarakat paham prinsip syariah, mereka akan lebih percaya dan berani memanfaatkan fasilitas keuangan yang halal,”
ujarnya.


Blora dan Tradisi Ekonomi Gotong Royong

Secara kultural, masyarakat Blora punya modal sosial kuat yang selaras dengan nilai-nilai ekonomi syariah. Tradisi gotong royong, arisan, hingga kebiasaan saling tolong dalam usaha kecil sejatinya sudah mengandung ruh syariah — adil, saling percaya, dan bebas riba.

Kehadiran KCPS Bank Jateng bisa menjadi jembatan antara nilai tradisi dan sistem keuangan modern. Di sinilah letak keunikan ekonomi syariah, bukan sekadar urusan keuangan, melainkan cara hidup yang mengedepankan keberlanjutan dan keseimbangan.


Arah Baru Ekonomi Blora

Dengan makin banyaknya lembaga keuangan syariah di daerah, Blora berpotensi menjadi salah satu simpul ekonomi syariah di kawasan timur Jawa Tengah.
Namun, keberhasilan itu bergantung pada tiga hal :

  1. Komitmen pemerintah daerah untuk mendukung literasi dan kebijakan ramah UMKM,

  2. Peran aktif lembaga keuangan dalam membimbing pelaku usaha, dan

  3. Kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sistem yang halal dan berkeadilan.

“Ekonomi syariah bukan sekadar tren, tapi jalan menuju kemandirian ekonomi rakyat,”
tegas Bupati Arief dalam sambutannya saat peresmian.


Konteks

Hingga kini, sektor UMKM masih menjadi tulang punggung ekonomi Blora, dengan ribuan unit usaha kecil yang tersebar dari Cepu hingga Randublatung.
Jika mereka mendapat akses permodalan yang layak, beretika, dan berbasis nilai-nilai syariah, maka impian Bupati Arief untuk menciptakan ekonomi inklusif dan berkelanjutan bukan lagi sekadar wacana.