Sistem Keuangan Desa di Kabupaten Blora Ditingkatkan dengan Layanan Cash Management System (CMS) dari BPD Jateng

Launching CMS - Bupati Blora disaksikan Kepala Cabang BPD Jateng dan Forkopimda launching program Cash Management System

Pemerintah Kabupaten Blora bersama BPD Jateng secara resmi meluncurkan program Cash Management System (CMS) untuk meningkatkan sistem keuangan di 271 desa di Kabupaten Blora. Mulai tanggal 1 Juli 2023, desa-desa tersebut akan menggunakan layanan CMS untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penatausahaan keuangan desa. Sebelumnya, pada tanggal 10 Agustus 2022, BPD Jateng telah menguji coba layanan CMS ini pada 42 desa sebagai proyek percontohan. Acara tersebut dibarengkan dengan Deklarasi Pilkades Damai 2023.

Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., menyampaikan komitmennya untuk membangun desa yang lebih baik melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Layanan CMS di desa bertujuan untuk memastikan penatausahaan keuangan desa yang transparan dan akuntabel. Pada tahun 2023 ini, Pemerintah Desa juga telah mengadopsi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) versi V.2.0.5 sebagai langkah bersama untuk meningkatkan kualitas desa.

Diaplikasikan Serentak Tanggal 1 Juli 2023

Mulai tanggal 1 Juli 2023, layanan CMS akan digunakan sebagai sarana transaksi belanja untuk semua kegiatan yang tercakup dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Oleh karena itu, Bank Jateng Cabang Blora dan seluruh cabang pembantuannya diharapkan tidak melakukan proses penarikan tunai dari dana APBDes.

Bupati Arief mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara Bank Jateng dengan Pemerintah Kabupaten Blora dalam memajukan sektor keuangan di Blora, terutama di tingkat desa. Cash Management System (CMS) merupakan salah satu layanan pengelolaan keuangan yang ditujukan untuk nasabah non-perorangan seperti perusahaan dan lembaga, yang memungkinkan mereka mengelola keuangan secara online.

Dengan diluncurkannya program CMS ini, diharapkan sistem keuangan desa yang didukung penuh oleh Perangkat Desa di Kabupaten Blora dapat menjadi lebih efektif, transparan, dan terkelola dengan baik, sehingga memberikan kemajuan dan kesejahteraan bagi desa-desa di wilayah tersebut.

Launching CMS - Bupati Blora apresiasi penggunaan CMS di 271 Desa Blora

Perbandingan Penggunaan CMS dengan Komputerisasi pada Era 1990-an

Dalam masa 1990-an hingga era milenium, banyak ahli dan praktisi yang membahas kelebihan dan kekurangan komputerisasi dalam bisnis. Secara komparatif, kita dapat membandingkan kelebihan dan kekurangan penggunaan CMS BPD Jateng dengan penggunaan komputer secara massal pada era 1990-an. Beberapa tokoh yang dapat dijadikan referensi adalah:

  1. Peter F. Drucker :  Sebagai seorang ahli manajemen, Peter Drucker membahas efek komputerisasi pada perusahaan-perusahaan besar. Ia menyoroti kelebihan komputerisasi dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi pengolahan data, serta mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Namun, Drucker juga mengingatkan akan potensi kelemahan, seperti ketergantungan berlebihan pada teknologi dan dampaknya terhadap aspek manusia dalam organisasi.
  2. Nicholas Carr :  Sebagai penulis dan kolumnis, Nicholas Carr menulis tentang konsekuensi penggunaan komputerisasi dalam bisnis. Dalam bukunya berjudul "Does IT Matter? Information Technology and the Corrosion of Competitive Advantage," Carr menekankan bahwa keuntungan kompetitif yang dihasilkan dari komputerisasi telah menurun seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin meluas. Ia juga menyoroti risiko ketergantungan yang berlebihan pada teknologi.
  3. Michael Hammer :  Sebagai seorang pendukung revolusi bisnis pada tahun 1990-an, Michael Hammer menekankan pentingnya komputerisasi dalam transformasi bisnis. Ia menyoroti manfaat komputerisasi dalam mempercepat dan menyederhanakan proses bisnis, serta mengurangi biaya operasional. Namun, Hammer juga menekankan bahwa keberhasilan komputerisasi bergantung pada perubahan yang lebih luas dalam budaya dan praktik bisnis perusahaan.

Ini hanya beberapa contoh tokoh yang membahas kelebihan dan kekurangan komputerisasi pada perusahaan-perusahaan besar pada awal penggunaannya. Tentu saja, terdapat banyak pemikir dan praktisi lainnya yang juga memberikan wawasan dan perspektif mereka mengenai keuntungan dan kerugian penggunaan komputer. Kita optimis bahwa penggunaan Cash Management System dari BPD Jateng ini akan memberikan manfaat yang lebih besar daripada kerugian dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. (HW)