Pemkab Bojonegoro Serius Tangani Digitalisasi Arsip untuk Efisiensi dan Pelestarian Sejarah Lokal

Kegelisahan lama tentang kurangnya perhatian terhadap pengarsipan, seperti yang pernah disuarakan oleh budayawan Gatot Pranoto, kini mulai dijawab oleh Pemkab Bojonegoro

Berita Bojonegoro Jawa Timur – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan semakin serius mengembangkan digitalisasi arsip untuk mendukung efisiensi administrasi dan pelestarian sejarah lokal. Komitmen ini diwujudkan dalam acara Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA) yang digelar Kamis (28/11/2024) di Aston Bojonegoro City Hotel.

Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Djoko Lukito, menekankan bahwa arsip merupakan sarana penting untuk mencatat perjalanan pemerintahan sekaligus melestarikan sejarah. "Arsip adalah bagian dari cerita. Bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk anak cucu kita di masa depan," ujarnya.

Kegiatan GNSTA juga melibatkan evaluasi aplikasi SRIKANDI versi 3 serta penandatanganan komitmen pengelolaan arsip modern oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Desi Pratiwi.

Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, upaya digitalisasi arsip dan penerapan aplikasi SRIKANDI menjadi langkah nyata untuk meningkatkan efisiensi administrasi sekaligus melestarikan sejarah lokal

Menghidupkan Kegelisahan Lama Tokoh Lokal

Puluhan tahun lalu, budayawan Blora, Gatot Pranoto, pernah mengungkapkan kegelisahan tentang kurangnya perhatian terhadap pengarsipan. Ia menyebut bahwa banyak momen sejarah lokal yang hilang karena bangsa ini "malas menulis dan malas mengarsipkan."

Kegelisahan tersebut kini mulai dijawab melalui upaya digitalisasi arsip yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. "Digitalisasi arsip adalah langkah untuk memastikan bahwa sejarah Bojonegoro tetap hidup dan relevan di masa depan," ujar Djoko Lukito.

Menurutnya, digitalisasi tidak hanya mempermudah akses tetapi juga memberikan solusi terhadap masalah arsip fisik yang rentan rusak atau hilang.

Program GNSTA yang digelar di Bojonegoro menjadi momentum penting dalam membangun budaya arsip modern demi masa depan generasi mendatang

GNSTA dan Evaluasi Aplikasi SRIKANDI

GNSTA adalah bagian dari Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017, yang bertujuan meningkatkan kesadaran lembaga pemerintah terhadap pentingnya pengelolaan arsip. Dengan aplikasi SRIKANDI, aktivitas surat-menyurat, disposisi, hingga penandatanganan dokumen kini dapat dilakukan secara efisien tanpa terkendala waktu dan tempat.

Namun, Djoko Lukito menyoroti pentingnya evaluasi pada aspek teknis, seperti kelancaran server, agar penggunaan aplikasi dapat berjalan lebih optimal.

"Harapannya, digitalisasi arsip tidak hanya membantu administrasi saat ini, tetapi juga menjadi investasi berharga untuk generasi mendatang," tambahnya.

Membangun Budaya Arsip di Bojonegoro

Langkah Pemkab Bojonegoro ini diharapkan menjadi pemacu semangat bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, hingga desa untuk lebih tertib dalam pengelolaan arsip. Arsip tidak hanya menjadi alat administrasi, tetapi juga warisan sejarah yang melestarikan identitas budaya dan peradaban Bojonegoro.

"Jika kita ingin dikenang dengan baik oleh generasi mendatang, maka pengelolaan arsip harus dilakukan secara serius dan profesional," pungkas Djoko.