Koperasi Sukses Makmur, Bukan Sun Screen, Tapi Bisa Mencerahkan Nasib Petani?
Blora, 17 Juni 2025 – Di tengah udara sejuk Hotel Azzana dan aroma teh celup serta nasi kotak, sebuah koperasi baru resmi dilaunching. Namanya keren, Koperasi Sukses Makmur. Bukan nama merek sabun atau MLM, tapi koperasi yang katanya sih... bisa menyelamatkan distribusi pupuk dari tangan-tangan jahil tak bertanggung jawab.
Dibentuk oleh Aspenda (Asosiasi Pengecer Pupuk dan Pestisida), dan dipotongi pitanya oleh Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, didampingi Komisi IV DPR RI dan perwakilan dari PT Pupuk Indonesia. Kurang sakral apa coba?
🌽 Apresiasi Blogger Kawasan Cepu Raya
Kita tentu harus mengapresiasi. Kalau kata dosen sosiologi pembangunan, ini bentuk revitalisasi kelembagaan distribusi sarana produksi pertanian berbasis kolaborasi vertikal-horizontal antara aktor negara dan non-negara. Tapi kalau kata Mbah di sawah: “Sing penting pupuke teko, regane gak nggelakno.”
Dengan hadirnya koperasi ini:
-
Petani bisa lebih dekat ke pupuk, bukan hanya dekat ke tengkulak.
-
Ada Lembaga Bantuan Hukum, yang artinya kalau ada yang bandel main-main kuota subsidi, bisa langsung dikasih “surat cinta” resmi.
-
Katanya sih, hasil panen petani bisa dijual langsung ke perusahaan, tanpa perlu manggil makelar yang biasanya cuma dateng kalau panen doang.
🧠 Tapi Eits... Jangan Lupa Pakai Otak Kritis
Tunggu dulu, Mas Bro...
Kalau semua yang berbaju rapi dan berfoto bareng langsung kita percaya, nanti kita bisa jadi korban seminar abal-abal.
-
Koperasi ini milik pengecer, bukan petani. Jadi... jangan-jangan petani cuma jadi penonton yang disuruh tepuk tangan tiap ada rapat?
-
Jangan sampai koperasi berubah jadi mini-mafia. Beda baju, tapi sistemnya tetep boros, kolutif, dan ngabisin jatah subsidi.
-
Skema distribusi harus transparan. Syukur-syukur bisa dicek lewat barcode kayak paket JNE. Jangan cuma petani disuruh percaya, tapi gak pernah dikasih nota.
Catatan penting: Kalau koperasi ini dibentuk buat petani, ya libatkan petani dari awal. Jangan kayak bikin surprise party, yang disurprise malah gak pernah diundang.
📚 Biar Gak Asal Nyinyir, Ini Rekomendasi Bergizi
Dari hasil bacaan kami (yang katanya sih ilmiah), dan hasil nguping waktu di warung kopi Lek To, maka ini saran kami:
-
Jangan cuma ceremonial, tapi susun SOP kerja sama yang jelas, dari distribusi pupuk sampai transaksi panen.
-
Buka data realisasi pupuk, kalau bisa lewat website, biar netijen bisa nyinyir dengan data, bukan dengan hoaks.
-
Libatkan perguruan tinggi lokal, mahasiswa banyak kok yang gabut tapi cerdas. Bisa bantu audit, pelatihan, bahkan digitalisasi koperasi.
🧩 Koperasi Itu Bukan Obat Segala Penyakit
Jangan sampai “Sukses Makmur” ini cuma slogan kayak tulisan di belakang truk. Biar gak jadi koperasi rasa birokrasi, maka kita semua—petani, pengecer, pemda, bahkan blogger santai kayak kita—harus ikut ngawasi, ngulik, dan ngedukung (asal bukan dukung buat panggung politik).
“Koperasi yang sehat itu seperti bu Lurah yang adil, transparan, dan gak PHP-in petani.”