Desa Brabowan Akan Libatkan Mahasiswa KKN Khozinatul Ulum untuk Pendataan Warga Rentan

Foto bersama setelah Kepala Desa Brabowan, Indarsih, memberikan arahan kepada mahasiswa KKN Khozinatul Ulum di Balai Desa Brabowan

Sambong, Blora – Dukungan terhadap misi Pemerintah Kabupaten Blora dalam mengupayakan kesejahteraan sosial bagi warga kurang mampu dan kelompok rentan terus mengalir dari berbagai elemen desa. Kali ini, giliran Pemerintah Desa Brabowan, Kecamatan Sambong, yang menunjukkan inisiatif nyata.

Desa Brabowan yang terletak sekitar 5 kilometer di utara Kota Cepu itu menggandeng para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Sekolah Tinggi Agama Islam Khozinatul Ulum Blora untuk menyusun basis data Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Kepala Desa Brabowan, Indarsih, dalam pernyataan persnya di Balai Desa pada Rabu (8/7/2025), menyampaikan bahwa para mahasiswa akan dilibatkan langsung dalam proses pendataan warga.

“Data tersebut berupa data by name by address para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial, ditambah dengan data penyandang penyakit kronis dari keluarga kurang mampu,” jelas Indarsih di hadapan para peserta KKN.

Mahasiswa Dibagi Tugas Sesuai Dukuhan

Tercatat ada 15 mahasiswa yang mengikuti KKN di Desa Brabowan. Desa ini sendiri terdiri atas tiga dukuhan. Untuk efektivitas kerja, para mahasiswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing berisi lima orang. Setiap kelompok diberi tanggung jawab untuk menghimpun sekaligus memvalidasi data PPKS di wilayah dukuhannya masing-masing.

“Masing-masing kelompok akan mendapatkan pendampingan langsung dari Kepala Dusun yang memahami benar kondisi warga setempat,” lanjut Indarsih.

Sementara untuk memastikan pemahaman para mahasiswa terkait kategori PPKS, pihak desa akan melibatkan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dari Kecamatan Sambong sebagai narasumber dan pendamping teknis.

Data Jadi Warisan KKN yang Nyata

Indarsih menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kerja nyata yang bermanfaat langsung bagi desa. Ia menilai, pendataan yang baik akan menjadi warisan paling berarti dibanding sekadar meninggalkan plang nama lorong atau papan peresmian.

“Data ini akan berguna sebagai acuan kebijakan prioritas penyelenggaraan kesejahteraan sosial di desa. Bila ternyata tidak tertangani lewat APBDes, maka akan kita ajukan ke APBD Kabupaten, Provinsi, APBN, atau mungkin sumbangan dari pihak ketiga,” paparnya.

Ia pun optimistis bahwa kolaborasi ini bukan hanya memberi pengalaman lapangan bagi mahasiswa, tetapi juga akan berdampak nyata bagi kehidupan sosial warga Brabowan.

“Insyaallah ini nanti akan menjadi peninggalan terbaik dari mahasiswa KKN untuk masyarakat Desa Brabowan, dan menjadi bagian dari dukungan kami pada misi Pemerintah Kabupaten Blora di bawah kepemimpinan Pak Arief dan Budhe Rini,” tutup Indarsih.