-->

Stand pesta rakyat hari jadi blora dijual, UMKM lokal kelabakan

 

ilustrasi tenda-tenda stand CFD Cepu spesial Hari Jadi Blora ke 276 diduga diperjual-belikan

CEP‌U — Jelang gelaran Car Free Day (CFD) spesial Hari Jadi Kabupaten Blora ke-276 pada Minggu, 14 Desember 2025, warga Cepu dibuat heran. Stand yang mestinya diprioritaskan untuk UMKM lokal justru dikabarkan “ludes” sejak dua minggu sebelum hari-H. Parahnya lagi, sejumlah warga melaporkan dugaan adanya oknum yang menjual stand tersebut seharga Rp50 ribu per titik.

Kabar itu pertama kali muncul dari laporan warga di Kecamatan Cepu, yang menyebut bahwa proses penempatan stand CFD kali ini berlangsung janggal. Stand yang sejatinya diproyeksikan untuk UMKM Cepu dan digratiskan oleh panitia, justru sudah habis terisi jauh sebelum diumumkan secara terbuka.

“Ndilalah, tiba-tiba saja seluruh stand itu dibilang sudah terjual semua. Padahal kami para pelaku UMKM Cepu tidak pernah menerima informasi apa pun,” keluh Eko, salah satu pelaku UMKM di Cepu, dengan nada tegas.

Menurut informasi yang beredar di masyarakat, jumlah stand yang disiapkan mencapai sekitar 300 unit. Tapi banyak UMKM lokal mengaku tidak pernah mendapatkan kesempatan mendaftar. Yang bikin makin gergetan, kabar santer menyebut banyak stand justru diborong oleh pelaku usaha dari wilayah Jawa Timur.

Secara aturan memang tidak ada larangan, wong sama-sama WNI juga. Tapi warga Cepu merasa untuk momentum sakral seperti Hari Jadi Kabupaten Blora, sudah sewajarnya UMKM Blora—minimal Cepu Raya—mendapat prioritas.

Sisi positifnya, panitia memang merencanakan stand itu sebagai fasilitas gratis bagi warga yang ingin meramaikan acara CFD sekaligus menyemarakkan ulang tahun Blora. Di atas kertas, gagasan itu oke banget, masyarakat senang, UMKM lokal bergerak, ekonomi kerakyatan naik. Tapi ya percuma kalau sosialisasinya nihil.

Yang jadi sorotan, dugaan adanya oknum yang memonetisasi stand gratis itu. Beberapa warga menyebut harga per stand “dijual” di angka Rp50 ribu dan langsung habis dua minggu sebelum hari pelaksanaan. Namun hingga kini belum ada klarifikasi resmi dari pihak penyelenggara.

Eko, yang suaranya cukup mewakili keresahan pelaku UMKM setempat, menilai proses seperti ini bikin acara kehilangan ruh kebersamaannya.

“Kalau UMKM lokal saja nggak dikasih ruang, ya mau gimana? Masa Hari Jadi Blora, tapi wong Blora malah cuma jadi penonton,” kritiknya.

Acara CFD spesial Hari Jadi ke-276 ini rencananya digelar sebagai momen besar yang merangkul masyarakat Blora, termasuk kawasan Cepu Raya. Warga berharap, polemik ini segera mendapat penjelasan terbuka agar kepercayaan publik tidak runtuh sebelum acara berlangsung.