Melestarikan Budaya Batik Bojonegoroan Melalui Lomba Desain Batik
Bojonegoro,- Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar acara grand final Lomba Desain Batik Bojonegoroan di hotel Eastern Jl. Veteran Bojonegoro pada Rabu (6/03/2024). Acara ini merupakan upaya untuk menggali kreativitas dan melestarikan budaya batik khas daerah. Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menyatakan harapannya agar batik lokal dapat menjadi ajang promosi wisata Bojonegoro.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Adriyanto menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan budaya, tetapi juga untuk menjadikan Bojonegoro sebagai kabupaten yang kaya akan seni. Belum lama ini, Pemkab Bojonegoro berpartisipasi dalam pameran Jakarta Internasional Handicraft Trade Fair (Inacraft) yang diselenggarakan di Jakarta pada 28 Februari 2024. Salah satu pengrajin batik dari Bojonegoro bahkan mendapat tawaran untuk produknya masuk ke Sarinah dan salah satu mall terbesar di Jakarta.
"Mudah-mudahan tawaran ini segera bisa terealisasikan dan menjadi penyemangat untuk para pemenang dan semua penggiat seni batik di Bojonegoro," ucap Pj Bupati Adriyanto.
Lebih lanjut, Pj Bupati Adriyanto mengatakan bahwa setiap daerah memiliki ciri khas batik dan produk unggulan. Namun, produk lokal Bojonegoro tidak kalah saing dengan daerah lain, asalkan promosinya tepat. Dari hasil Lomba Desain Batik ini, Bojonegoro berhasil menciptakan 10 corak baru batik Bojonegoro. Corak baru ini diharapkan tidak hanya disimpan, melainkan juga memberikan manfaat kepada masyarakat.
"Saya mengimbau agar corak baru ini menjadi salah satu pakaian batik khas Bojonegoro yang digunakan oleh para PNS maupun karyawan di lingkungan Pemkab Bojonegoro, sehingga dapat mendorong pengrajin batik yang ada di Bojonegoro," tuturnya.
Pj Bupati juga berharap batik dapat menjadi salah satu bagian dari promosi wisata Bojonegoro, salah satunya dengan membangun sentra batik dan budaya khas lainnya dari Bojonegoro.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Budiyanto, menambahkan bahwa Lomba Desain Batik Bojonegoroan mengambil tiga tema, yaitu pariwisata Bojonegoro, seni budaya Bojonegoro, dan sejarah Bojonegoro. Lomba ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu remaja dan dewasa, dengan 130 peserta yang berpartisipasi.
Dengan melihat banyaknya peserta remaja, Budiyanto berharap bahwa generasi muda Bojonegoro semakin tertarik dengan seni dan kerajinan batik Bojonegoro, yang akan berdampak positif terhadap kelestarian budaya batik di daerah tersebut.
Tujuan dari Lomba Desain Batik Bojonegoroan adalah untuk menggali ide kreativitas potensi pariwisata dan sejarah budaya yang ada di Bojonegoro, yang diekspresikan melalui motif batik. Diharapkan, hal ini dapat meningkatkan promosi batik sebagai kearifan lokal yang semakin mendunia.