Wakil Bupati Blora Tekankan Pentingnya Langkah Antisipatif dalam Penanggulangan Stunting
Wabup Blora Tri Yuli Setyowati Ingatkan agar Ketua TPPS Desa pastikan 100 persen tingkat kehadiran balita di posyandu. |
Blora,– Pada acara Mini Loka dan Evaluasi Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS) yang diadakan di pendopo Kecamatan Sambong, Rabu (05/06/2024), Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati, ST MM, menyampaikan pentingnya langkah antisipatif untuk mengatasi masalah stunting pada anak. Wabup yang akrab disapa Mbak Etik ini menekankan bahwa upaya pencegahan lebih efektif dibandingkan dengan penanganan setelah masalah terjadi.
Langkah Antisipatif Dimulai dari Remaja Perempuan
Wakil Bupati Blora menyatakan bahwa langkah antisipatif harus dimulai sejak dini, terutama dengan membiasakan hidup sehat pada remaja perempuan yang kelak akan menjadi calon ibu. Mbak Etik menggarisbawahi pentingnya mencegah anemia pada remaja perempuan sebagai bagian dari upaya ini. "Pembiasaan hidup sehat perlu dimulai sejak remaja, agar mereka tidak terkena anemia," ujarnya.
Fokus pada Calon Pengantin
Selain pencegahan anemia, pengawalan kesehatan berlanjut saat remaja perempuan memasuki masa dewasa dan menjadi calon pengantin. Menurut Mbak Etik, calon ibu yang sehat cenderung melahirkan anak yang sehat pula. Ia menyarankan cara sederhana untuk mengetahui calon pengantin yang sehat adalah dengan memeriksa ukuran lingkar lengan mereka. Hal ini, menurutnya, dapat menjadi indikator apakah mereka kekurangan berat badan atau tidak.
Larangan Diet pada Remaja Perempuan
Dalam pidatonya, Mbak Etik dengan tegas melarang remaja perempuan, kecuali yang menderita obesitas, untuk melakukan diet hanya demi penampilan. "Apalagi bila diet itu ditujukan hanya agar terlihat eye-catching di depan kamera," tegasnya. Larangan ini bertujuan untuk memastikan bahwa remaja perempuan tetap dalam kondisi sehat dan tidak mengorbankan kesehatan demi penampilan.
Wabup Blora Tri Yuli Setyowati pada acara Mini Loka dan Evaluasi TPPS di Kecamatan Sambong. |
Peran Aktif TPPS Desa
Mbak Etik juga mengevaluasi peran aktif para Ketua TPPS di setiap desa dalam mengawal kesehatan ibu hamil. Ia menekankan perlunya inisiatif 'jemput bola' untuk memastikan tingkat kehadiran anak di bawah dua tahun (baduta) dan anak di bawah lima tahun (balita) pada setiap jadwal pemeriksaan di Posyandu.
Pentingnya Kehadiran Baduta dan Balita di Posyandu
Kehadiran anak-anak pada jadwal pemeriksaan di Posyandu sangat penting untuk mendeteksi potensi stunting. Mbak Etik menyatakan, "Bila tingkat kehadiran baduta atau balita hanya 90%, maka kita tidak akan kehilangan data potensi stunting yang mungkin dimiliki oleh 10% baduta ataupun balita yang tidak hadir."
Langkah Antisipatif Dasar Versi Wabup Blora
Melalui berbagai langkah antisipatif dasar yang diuraikan oleh Mbak Etik, diharapkan dapat menjadi acuan dalam mencegah dan mengurangi angka stunting di Kabupaten Blora. Upaya ini mencakup pembiasaan hidup sehat pada remaja perempuan, pengawalan kesehatan calon pengantin, dan keterlibatan aktif para Ketua TPPS dalam pengawalan kesehatan ibu hamil serta kehadiran anak-anak di Posyandu.