Bank Sampah "Jaya Abadi" Inovasi Mahasiswi UNNES Ubah Sampah Jadi Berkah di Desa Gadu, Blora

Listianingsih maha siswi UNNES di lokasi bank sampah Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

Blora, – Permasalahan sampah rumah tangga yang bertahun-tahun menjadi momok di Desa Gadu, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, kini mulai menemukan titik terang. Berkat inisiatif cerdas dari Listianingsih, seorang mahasiswi Universitas Negeri Semarang (UNNES) asal Desa Gadu, program pengelolaan sampah berbasis komunitas berhasil memantik kesadaran kolektif warga.

Melalui program pengabdian masyarakatnya, Listianingsih menginisiasi pembentukan Bank Sampah “Jaya Abadi”. Berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Gadu, bank sampah ini menjadi pusat kegiatan pengumpulan, pencatatan, hingga pengolahan sampah rumah tangga.

"Tujuan utama kami adalah menanamkan pemahaman bahwa sampah bukan hanya limbah, tapi juga sumber daya yang bisa dikelola dan memberikan nilai ekonomi," jelas Listianingsih, menunjukkan visinya yang jauh ke depan.

Salah seorang warga menyetor sampah an organik ke Bank Sampah Jaya Abadi Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

Edukasi dan Dampak Ekonomi Langsung

Proyek ini diawali dengan sosialisasi dan edukasi intensif kepada warga, khususnya ibu-ibu PKK dan kader posyandu. Mereka dilatih tentang cara memilah sampah organik dan anorganik, serta bagaimana mengolah sampah dapur menjadi kompos yang bermanfaat bagi kebun rumah tangga.

"Sampah yang tadinya hanya dibuang, kini bisa ditabung. Hasilnya bisa ditukar dengan sembako atau kebutuhan rumah tangga," ungkap Ibu Iva, salah satu warga Dusun Gadu, Kamis (10/7/2025) menggambarkan betapa langsungnya manfaat yang dirasakan masyarakat.

Hanya dalam dua bulan pelaksanaan, Bank Sampah “Jaya Abadi” berhasil menarik lebih dari 40 rumah tangga menjadi nasabah aktif. Tercatat, sekitar 132 kilogram sampah anorganik berhasil dikumpulkan dan didaur ulang. Tak hanya itu, lebih dari 30 kilogram kompos organik telah dihasilkan dan dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman sayur di halaman warga. Angka-angka ini menunjukkan efektivitas dan antusiasme warga.

Listianingsih, seorang mahasiswi UNNES memberikan sosialisasi dan pengarahan tentang Bank Sampah kepada ibu-ibu PKK Desa Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

Dukungan Penuh dari Kepala Desa Gadu, Andik Subeno

Inisiatif Listianingsih ini mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Desa Gadu, Andik Subeno. Ya, Andik Subeno yang sebelumnya juga menginisiasi rehabilitasi jalan usaha tani, kini berperan sebagai kepala desa yang mendukung penuh inovasi lingkungannya.

"Kami mendukung penuh program ini dan sudah mengeluarkan surat keputusan pembentukan kelembagaan bank sampah. Harapan kami, kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi budaya baru warga dalam menjaga lingkungan," tegas Andik Subeno, menunjukkan komitmen pemerintah desa terhadap keberlanjutan program ini.

Proyek Bank Sampah “Jaya Abadi” tidak hanya berhasil mengubah perilaku warga terhadap sampah, tetapi juga membangun rasa kepedulian bersama dan menciptakan sistem pengelolaan sampah yang mandiri dan berkelanjutan di Desa Gadu. Dari desa kecil di Blora ini, sebuah gerakan hijau yang besar telah dimulai. Ini adalah bukti bahwa perubahan tidak harus menunggu bantuan besar, tetapi bisa dimulai dari kemauan warga untuk berubah dan bergerak bersama—dari sampah menjadi berkah.