Pemkab Blora Gelar Rakor Penanggulangan Bencana 2024

Mulyowati Kepala BPBD Blora (tengah) dalam acara Rakor Penanggulangan Bencana 2024
Mulyowati Kepala BPBD Blora (tengah) dalam acara Rakor Penanggulangan Bencana 2024 (Dok. Pemkab Blora)

Blora,- Pemerintah Kabupaten Blora melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar rapat koordinasi (rakor) pembahasan penanggulangan bencana 2024 di wilayah Kabupaten Blora, Senin (25/3/2024).

Rakor ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan Forkopimda Blora, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, Dinsos P3A (Dinas Sosial, Perlindungan Perlindungan Perempuan dan Anak), Sat Pol PP, Camat se Blora, Sat Pol PP, PMI, Komunitas Relawan, Karang Taruna, RAPI, dan Rescue 99 Cepu.

Penetapan Status Siaga Darurat dan Posko Tanggap Darurat

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Blora Dra. Mulyowati, MM menjelaskan bahwa Kabupaten Blora telah menetapkan status siaga darurat untuk bencana banjir, tanah longsor, dan angin topan sejak tahun 2023. Hal ini didasarkan pada kejadian bencana alam yang sering terjadi di wilayah tersebut.

Pada awal bulan Maret 2024, BPBD Blora juga telah membentuk Pos Komando Tanggap Darurat Bencana untuk bencana banjir, tanah longsor, dan angin topan di Kabupaten Blora. Pembentukan posko ini bertujuan untuk mempercepat dan mengefektifkan penanggulangan bencana alam di wilayah tersebut.

Ancaman Kekeringan dan Persiapan Menghadapinya

Berdasarkan informasi dari BMKG, diprediksikan bahwa bencana kemarau/kekeringan di tahun 2024 akan cukup panjang. Oleh karena itu, BPBD Blora juga akan segera menetapkan SK Bupati terkait dengan pembentukan status siaga darurat untuk kekeringan.

Selain itu, BPBD Blora juga berencana untuk mendirikan Posko Tanggap Darurat untuk bencana kekeringan tahun 2024. Posko ini akan berfungsi untuk mendistribusikan bantuan air bersih dan kebutuhan lainnya kepada masyarakat yang terkena dampak kekeringan.

Relawan menjadi unsur strategis dalam penanganan penanggulangan bencana Blora
Relawan menjadi unsur strategis dalam penanganan penanggulangan bencana Blora. (Dok. Pemkab Blora)

Pentingnya Sinergi dan Koordinasi

Mulyowati menegaskan bahwa penanggulangan bencana alam membutuhkan sinergi dan koordinasi yang kuat antar instansi terkait. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penanggulangan bencana dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Sinergi dan Koordinasi yang Telah dilaksanakan

Sebagai contoh, BPBD Blora telah menjalin kerjasama dengan TNI, Polri, Tagana, dan relawan lainnya dalam penanggulangan bencana alam. Kerjasama ini meliputi kegiatan seperti:

  • Penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan terhadap bencana alam
  • Simulasi dan pelatihan penanggulangan bencana alam
  • Pendistribusian bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana alam
  • Pelatihan Peralatan Kebencanaan

Mulyowati juga menambahkan bahwa BPBD Blora akan mengintensifkan pelatihan peralatan kebencanaan setelah Lebaran 2024. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan petugas dalam menangani bencana alam.

Langkah Penting Dalam Peningkatan Kesiapsiagaan

Rakor penanggulangan bencana 2024 yang diselenggarakan oleh BPBD Blora merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antar instansi terkait dalam menghadapi bencana alam di wilayah Kabupaten Blora.